Beranda | Artikel
Untukmu yang Lalai dari Kematian - Syaikh Abdurrazzaq Al-Badr #NasehatUlama
Rabu, 11 Mei 2022

Untukmu yang Lalai dari Kematian – Syaikh Abdurrazzaq Al-Badr #NasehatUlama

Ibnu al-Jauzi rahimahullah berkata, “Wajib bagi orang yang tidak mengetahui kapan akan didatangi kematian… …” “Wajib bagi orang yang tidak mengetahui kapan akan didatangi kematian, untuk ia bersiap-siap dan tidak terlena dengan masa muda dan kesehatan karena yang paling sedikit meninggal adalah orang-orang tua dan yang paling banyak meninggal adalah para pemuda oleh sebab itu, sedikit sekali orang yang sampai usia tua.”

Subhanallah, ini adalah fenomena yang mengherankan sekali! Beliau berkata, “Yang paling sedikit meninggal adalah orang-orang tua dan yang paling banyak meninggal adalah para pemuda oleh sebab itu, sedikit sekali orang yang sampai usia tua.”

Maka dari itu, orang yang memperhatikan keluarga secara umum, dan bertanya, siapa dari anggota keluarga yang berusia tua? Tidak semua di setiap keluarga, tidak semua di setiap keluarga terdapat orang yang berusia tua.

Namun, yang berusia tua di keluarga hanya beberapa saja. Sebagai contoh kamu mendapati dari mereka yang sampai usia 80 tahun, lebih sedikit lagi yang sampai usia 90 tahun, lebih sedikit lagi yang sampai 100 tahun, dan lebih sedikit lagi yang sampai lebih dari 100 tahun.

Adapun yang meninggal di keluarga itu saat masih kecil, dan di usia muda dan setelahnya, jumlahnya lebih banyak daripada yang berusia senja. Oleh sebab itu, beliau rahimahullah berkata, “Yang paling sedikit meninggal adalah orang-orang tua dan yang paling banyak meninggal adalah para pemuda.” Bahkan di beberapa keluarga, terdapat orang yang renta, telah tua usianya, punya banyak penyakit dan lain sebagainya, dan keluarganya mengira bahwa antara hari ini atau setelahnya akan kehilangan beliau, lalu tiba-tiba mereka dikejutkan dengan kehilangan anak muda di keluarga itu, atau kehilangan salah satu anak kecil, atau yang masih menyusui di keluarga itu.

Oleh karena itu, pada fenomena seperti ini, saat ia mencermatinya, maka ia tidak terlena dengan masa mudanya, tidak terlena dengan kesehatannya. Namun, ia menjadi tersadar untuk memanfaatkan masa umur ini dengan sebaik-baiknya, karena ia tidak mengetahui kapan didatangi oleh kematian, sehingga ia harus selalu siap.

===============================================================================

قَالَ ابْنُ الْجَوْزِيِّ رَحِمَهُ اللهُ

يَجِبُ عَلَى مَنْ لَا يَدْرِي مَتَى يَبْغَتْهُ الْمَوْتُ

يَجِبُ عَلَى مَنْ لَا يَدْرِي مَتَى يَبْغَتْهُ الْمَوْتُ أَنْ يَكُونَ مُسْتَعِدًّا

وَلَا يَغْتَرُّ بِالشَّبَابِ وَالصِّحَّةِ

فَإِنَّ أَقَلَّ مَنْ يَمُوتُ الْأَشْيَاخُ

وَأَكْثَرَ مَنْ يَمُوتُ الشُّبَّانُ

وَلِهَذَا يَنْدُرُ مَنْ يَكْبُرُ

سُبْحَانَ اللهِ مَلْحَظٌ عَجِيبٌ جِدًّا

يَقُولُ أَقَلَّ مَنْ يَمُوتُ الْأَشْيَاخُ

وَأَكْثَرَ مَنْ يَمُوتُ الشُّبَّانُ

وَلِهَذَا يَنْدُرُ مَنْ يَكْبُرُ

وَلِهَذَا عِنْدَمَا يَنْظُرُ الْإِنْسَانُ فِي الْأُسَرِ عُمُومًا

وَيَسْأَلُ يَقُولُ مَنْ فِي الْأُسْرَةِ مِنَ الْمُعَمَّرِينَ

لَا يَكُونُ كُلُّ الْأُسْرَةِ

لَا يَكُونُ كُلُّ الْأُسْرَةِ مُعَمَّرِينَ

بَلْ مَنْ يُعَمَّرُ فِي الْأُسْرَةِ عَدَدٌ

تَجِدُ الَّذِي مَثَلًا يَبْلُغُ مِنْهُمُ الثَّمَانِيْنَ

أَقَلَّ مِنَ الَّذِينَ يَبْلُغُونَ التِّسْعِيْنَ

أَقَلَّ مِنَ الَّذِينَ يَبْلُغُونَ الْمِئَةَ

أَقَلَّ مِنَ الَّذِينَ يَتَجَاوَزُوْنَ الْمِئَةَ

وَأَمَّا الَّذِينَ مَاتُوا مِنَ الْأُسْرَةِ أَطْفَالًا

وَفِي مَرْحَلَةِ الشَّبَابِ فِيمَا بَعْدَ ذَلِكَ أَكْثَرُ مِمَّنْ يُعَمَّرُ

وَلِهَذَا يَقُولُ رَحِمَهُ اللهُ أَقَلَّ مَنْ يَمُوتُ الْأَشْيَاخُ

وَأَكْثَرَ مَنْ يَمُوتُ الشُّبَّانُ

بَلْ أَحْيَانًا يَكُونُ فِي بَعْضِ الْبُيُوتِ رَجُلٌ مُسِنٌّ

كَبِيرٌ فِي السِّنِّ

وَأَمْرَاضٌ وَإِلَى غَيْرِ ذَلِكَ

وَأَهْلُهُ يَتَوَقَّعُونَ أَنَّهُمْ فِي بَيْنَ يَوْمٍ وَآخَرَ أَنَّهُم يَفْقِدُونَهُ

ثُمَّ يُفَاجَؤُوْنَ بِفَقْدِهِمْ لِأَحَدِ الصِّغَارِ فِي الْبَيْتِ

أَوْ أَحَدِ الْأَطْفَالِ أَوْ أَحَدِ الرُّضَّعِ فِي الْبَيْتِ

فَمِثْلُ هَذَا الْأَمْرِ عِنْدَمَا يُلَاحِظُهُ

لَا يَغْتَرُّ بِشَبَابِهِ

لَا يَغْتَرُّ بِصِحَّتِهِ

بَلْ يَتَنَبَّهُ

لاِسْتِغْلَالِ هَذِهِ الْمَرْحَلَةِ تَنَبُّهًا عَظِيمًا

لأَِنَّهُ لَا يَدْرِي مَتَى يَبْغَتْهُ الْمَوْتُ

فَعَلَيْهِ أَنْ يَكُونَ مُسْتَعِدًّا

 


Artikel asli: https://nasehat.net/untukmu-yang-lalai-dari-kematian-syaikh-abdurrazzaq-al-badr-nasehatulama/